Bisa dikatankan saya memiliki sebuah cerita atau sejarah kenapa saya memilih jurusan DKV. Pertama-tama perkenalkan saya Ashillatu Fauziyah, saya lebih suka dipanggil Ashilah atau Shila. Saya lulus SMK jurusan Broadcasting selama 3 tahun.
Kebanyakan dari teman saya melanjutkan studi ke Ilmu Komunikasi, tapi saat itu saya memiliki pengalaman yang kurang mengenakan dari jurusan broadcasting ini, dan di lain itu saya merasa bimbang untuk melanjutkan studi ilmu broadcasting. Saat itu bisa dikatakan saya sempat membenci jurusan broadcasting dan saya sedikit muak untuk harus masuk ke dunia itu.
Hingga akhirnya saya lolos menjadi siswi eligible untuk mendaftar kuliah dengan jalur snmptn (jalur nilai rapot) pastinya saya sangat happy karena bisa mendapat kesempatan itu, dan kebetulan memang saya berniat setelah lulus langsung masuk perguruan tinggi. Saat itu saya berfikir jurusan apa ya kira-kira yang akan saya ambil? Akhirnya saya memilih untuk mengambil jurusan hubungan internasional.
Di benak saya pokoknya saya harus milih jurusan yang memang sekiranya benar-benar menguntungkan untuk prospek kerja saya. Lalu akhirnya saya pilih lah jurusan hubungan internasional, saya pilih 2 universitas. Yang pertama adalah Universitas Islam Negeri Jakarta dan Universitas Andalas di Sumatra Barat.
Kenapa saya memilih untuk Universitas Andalas ? Karena saya tau rata-rata orang pasti berlari untuk berkuliah di pulau jawa, dan saya merasa peluang saya untuk kesana kecil jadi saya memilih sumatra dan kebetulan kampung mama saya di sumatra barat.
Okay singkat cerita pengumuman snmptn telah tiba dan ternyata saya gagal. Dari kegagalan itu saya merenung dan pilihan tentang jurusan saya akhirnya goyah.
Saya mencoba berfikir apakah jurusan HI yang saya ambil adalah jurusan yang tepat untuk saya? Karena saya khawatir, saya merasa tidak nyaman nantinya. Intinya yang saya sadari adalah saya harus mengambil jurusan yang memang saya suka dan saya nyaman nantinya dalam pekerjaan itu.
Dari perenungan saya saat itu ada 2 pilihan yaitu mengambil studi dokter hewan atau studi DKV. Hingga finalnya saya memantapkan diri untuk mengambil DKV karena dalam perenungan itu saya bertanya pada diri saya. Apa yang saya suka? Apa pasion saya sebenarnya? Apa hobi saya? Apa cita-cita saya ? Apa bakat saya?
Dari segala pertanyaan itu saya menyimpulkan bahwa saya suka hal-hal tentang seni. Saat SD bakat dalam akademik saya tidak begituh bagus, untuk hal seni saat itu hanya bernyanyi dan menggambar. Tapi nilai ujian nyanyi saya selalu jelek, dan saya sadar dari segala aspek yang ada, yang merasa lumayan hanyalah menggambar. Dari tk saya suka menggambar, mewarnai, jadi akhirnya saya membulatkan tekat untuk mengambil jurusan DKV. di lain itu selama saya sekolah dan pkl saya sangat suka dengan mendesign dari para syuting membuat film.
Setelah saya mantap dengan pilihan saya, akhirnya saya saya ingin melanjutkan untuk jalur sbmptn tapi saya minder karena saya lulusan SMK. Dan saya sangat buta tentang pelajaran IPS dan IPA karena di smk saya tidak belajar tentang 2 mata kuliah tersebut. Akhirnya saya batal untuk mengikuti jalur sbmptn. Dan saya akhirnya gap year selama 1 tahun, dalam 1 tahun itu saya bekerja dan juga sambil mencari Universitas swasta yang ada jurusan DKV nya dan juga yang murah. Universitas Indraprasta lah menjadi salah satu Universitas yang saya ambil sampai sekarang karena sangat susah mencari universitas yang memiliki jurusan DKV dan juga murah. Akhrinya saya berkuliah di Unindra jurusan DKV kurang lebih sudah 2 tahun dan saya senang dengan pilihan saya.
Baru pertama kalinya saya merasa tidak salah langkah untuk menentukan apa yang saya mau. Sesusah apapun jurusan DKV dan semengeluh apapun semua orang tentang jurusan DKV tapi alhamdulillahnya saya tidak pernah merasa untuk berhenti dari jurusan ini. Dan saya menyadari satu hal, bahwa sesuatu apapun yang kita suka, yang menjadi hobi kita, itu bisa dijadikan sebuah tujuan untuk masa depan. untuk mencari pengalaman dalam bekerja kita harus mencari kenyamanan dari apa yang kita kerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar